Begitulah bunyi jarum jam tuaku...
Kayunya runtuhh ke tanah bagai rambut yang rontok...
Yang semakin lama terihatlah kumpulan paku-paku...
Tik...tok...tik...tok
Bunyinya sangat keras sekali
Berkaca diriku di depan kaca dan kulihat rambutku telah rontok
Tak menyisakan rambut sama sekali...
Aku pun bergeser ke arah meja tuaku
Di dalam kota kaca aku terlihat lebih bugar daripada sekarang
Aku hanya memandang dari kursi jalanku
Yang membantuku berjalan untuk sekarang
Sayang...
Ketika kuiingat semua...
Aku sudah pikun dan ternyata menua sekarang
Dan ta terasa aku sekarang menua
Sayang...
Waktu tak bisa kuputar kembali...
Aku akan menjadi tulang belulang
Dan akan menjadi tanah kembali...